Tuesday, October 6, 2009

Payaman 30 September 2009

Terbang Menyusur Bulan

Dibalik bukit, jauh ramai
Lelaki kurus tercenung lunglai
Pohon pisang layu
Menyangga tubuh kering pilu
Di samping bekas rumah kayu
Di Lembah Gunung Tigo

Gerimis malam mulai menitik lagi
Menyambung hujan deras siang tadi
Rembulan hampir purnama memang
Tapi cahyanya pucat remang
Disalut mendung tipis
Bulan sendu hampir menangis

Seonggok tanya tak berjawab
Kemana padusi dan isterinya lenyap?
Tadi siang pergi ke pasar
Tak kembali di ujung senja
Tak mungkin nyasar
Tapi, bumi berguncang keras bakda ashar
Menyisa puing retak poranda
Pohon tumbang berguncang
Bukit longsor benam nagari
dan Ladang binasa ternak berlari

Getar keras menjelang adzan maghrib
Tigapuluh september Payaman hampir raib

Jarum gerimis semakin rapat
Menetes disela gurat
Wajah lelaki pucat
Merembes linang air mata
Air mata mengucur deras
Namun wajah kekarnya tak pernah meratap
Air mata itu yang mengalir kalap
Dari kelopak tampannya dimasa muda
Dihimpit, didesak gejolak dada
Dada sesak penuh tanya tak berjawab
Kemana si upik dan isterinya pergi

Malam semakin kelam, sunyi
Jengkerikpun menahan nyanyi
Hembusan angin menyapu gemulai
Lelaki kurus tertidur lunglai
Mimpi membuai....
Anak dan isterinya melambai
Terbang menyusur bulan
Lelaki kurus melambai topi pandan

“Menyusur Bulan...?”, dia bertanya
“Ya menyusur bulan... basamo Mande”, jawab anaknya
Wajah si upik dan senyum genit isterinya
Terbang melayang, dalam damai.......
Tanpa air mata berlinang.......
Meski raga terhempas, terkurung balok melintang
Semua yang diciptaNya, akan kembali kepadaNya
Inna lillahi wa ina ilaihi rojiuun...

Kala esok hari,
Kala mentari intip nagari
Kala mimpi telah usai
Lelaki kurus mengais kolong
Reruntuhan rumah kayu yang terdorong,
Terpotong-potong...
Mungkin ada sisa terbilang
Lauk isterinya kemarin siang

Lelaki kurus menggantang balak
Tak kenal kata bantuan, evakuasi,
Apalagi tenda satkorlak
Bahkan tak tahu dibalik lembah
Bandar Padang juga bergolak

Lelaki kurus menopang rindu
Melanjut hidup kayuh perahu
Tanya tak berjawab berbalut pilu
Mengapa...?
Padusi ambo menyusur bulan
Melambai dibalik remang
Dibalik awan hilang bayangan
Terbang menyusur bulan...
Terbang menyusur bulan....

Tangerang 1 oktober 2009, (Puisi yang lain dapat anda akses pada http://didikflash13.blogspot.com)