Monday, February 23, 2009

Pretty si baby sitter


Pretty si Babysitter

by didik prangbakat

Pretty seorang babysitter, sebagai babysitter dia tentu saja menerima kontrak dengan berbagai majikan, dengan bayaran tertentu sesuai aturan. Awal menjadi babysitter Pretty mempunyai misi utama, apalagi kalau bukan mencari nafkah untuk keluarganya. Walaupun kepada sesama babysitter Pretty selalu berkoar, bagaimana menjadi babysitter yang profesional demi anak majikan, demi kualitas anak bangsa dan negara, di era global, tetapi ujung-ujungnya sebenarnya tidak lebih dan tidak kurang Pretty pencari nafkah juga. 

Makin hari Pretty makin memperbaiki kinerjanya sebagai babysitter profesional, sehingga orang berebut mengontraknya dengan imbalan yang makin meningkat. Demikian dijalani Pretty tahun demi tahun, sampailah suatu saat Pretty pada titik nol panggilan jiwanya. Titik nol ini dicapai bukan karena teori kebutuhan mendasar manusia menurut Maslow telah dicapainya, atau karena sebuah rumah, mobil dan kecerdasan sebagai hasil pelatihan yang diikuti secara berkala, telah dimilikinya. Kalau hanya materi, banyak babysitter lain yang lebih kaya, banyak babysitter lain yang lebih piawai dan terampil mengelola anak majikan. Bukan itu, dan untuk memenuhi panggilan titik nol ini tidak harus menunggu semua itu terpenuhi. 

Titik nol yang dicapai Pretty berada pada segumpal darah yang ada pada dirinya, dimana jika segumpal darah itu baik maka baiklah semuanya. Mulai dati titik nol tersebut, Pretty mengubah misinya secara tulus dan ikhlas dari hati yang paling dalam, sehingga orang lain tidak tahu, hanya dirinya yang tahu perubahan itu. Mulai saat itu misi Pretty berubah total dari pencari nafkah menjadi pengharap berkah dan rahmahNya. Pretty menjaga anak majikannya dengan hati, karena mendidik anak sendiri itu naluri, mendidik anak orang lain itu nurani. Pretty bukan sekedar menjaga tetapi mendidik dengan seluruh jiwanya, mengajar setiap anak asuhnya dengan manner tertentu yang lebih baik, melatih kecakapan hidup yang diperlukan seorang anak, ketertiban, kedisiplinan, kejujuran, sehingga anak setiap majikannya tumbuh menjadi generasi yang mandiri, berkarakter dan mempunyai integritas yang tinggi, tidak mudah mencari kambing hitam atau menyalahkan pihak lain, sejak dini mempersiapkan anak asuhnya untuk lebih mencari solusi dari setiap permasalahan.

Saat ini bagi Pretty menjadi babysitter adalah jalan hidupnya, yang akan dijalani dan diselaminya sepenuh hati. Untuk semua itu Pretty tidak minta tambahan gaji, dan memang tidak tercantum didalam kontrak. Itu kontrak Pretty dengan sang Khaliq, yang telah memberi banyak kenikmatan, dan sebagai rasa syukurnya telah diberi banyak keberkahan dalam hidupnya. Pelaksanaan misi tersebut kadang harus dengan perjuangan yang sangat keras, hambatan bisa datang dari sesama babysitter yang selalu mencari kesalahannya, pembantu, bahkan majikan itu sendiri. 

Tapi bukan berarti mulai saat itu Pretty menggratiskan jasa babysitter yang dijalaninya, gaji tetap dibayar sesuai kontrak, tetapi misi Pretty yang berubah. Pretty juga tidak pernah menganjurkan pada babysitter yang lain untuk tidak mengutamakan bayaran, “kerja saja yang baik dan ikhlas, perbanyak sedekah”, sementara dia sendiri memasang tarif yang tinggi, bukan-bukan seperti itu. 
Pretty tidak pernah membandingkan diri dengan babysitter yang lain. Si A kerjanya nggak becus di bayar tinggi, si B tidak begitu cantik tetapi banyak yang suka, tidak pernah itu terlintas di benak Pretty. Dia hanya membandingkan apa yang telah dilakukan terhadap sesama manusia dan Tuhannya dibanding kenikmatan apa yang telah diterima dari sang Pemberi Berkah tersebut. 
Menurut Pretty itu harus seimbang, kalau berbagai kenikmatan itu telah diterima, ada konsekuensi membaginya pada pihak lain tanpa kepentingan lain kecuali ikhlas. Karena Tuhan juga tidak punya kepentingan apa-apa saat memberi kenikmatan kepadanya. 

Masih menurut keyakinan si Pretty, jika tidak pandai bersyukur, maka kenikmatan itu akan dicabutNya. Lagi pula untuk menjadi babysitter yang handal seperti sekarang ini, Pretty tidak punya modal sama sekali. Tubuh yang sehat dan cantik, otak yang cerdas, semua telah disediakan Tuhan, Pretty tinggal pakai, masa nggak ada rasa terima kasih sedikitpun, atau rasa syukur kepada penyedia modal tersebut. 
Walaupun dalam misinya Pretty selalu berusaha untuk menyeimbangkan antara kenikmatan yang telah diterima dengan amal sholeh dalam kerja sehari-hari, tetapi tetap saja kenikmatan yang diterimanya terus mengalir, tak ada putusnya.

Meskipun orientasinya sekarang bukan gaji/imbalan semata, tetapi imbalannya makin meningkat saja sebagai babysitter yang sudah outstanding. Tidak, tidak pernah keseimbangan itu tercapai, kenikmatan, berkah dan rahmahNya jauh lebih besar dibanding jungkirbalik manusia untuk mengabdi kepadaNya. 
Banyak babysitter lain yang mendapat kenikmatan juga seperti Pretty, namun tidak semuanya peka untuk mampu membaca dan menyadari kenikmatan dan keberkahan itu. Pada umumnya mereka selalu mengeluh, tentang gaji yang kecil anak majikan yang nakal, majikan yang kasar, mendikte dan selalu mengawasinya, dan sebagainya. 

Tidak pernah disadari bahwa tubuh yang sehat dan normal tanpa cacat, fikiran yang waras tidak down syndrom, fasilitas yang memungkinkan untuk mobile ke berbagai wilayah, kawan dan sahabat yang baik, lingkungan kerja yang kondusif yang memungkinkan untuk terus berkreasi dan berinovasi, peluang untuk mendidik putera bangsa, memperjuangkan misi mulia tertentu dan sebagainya yang tidak disadari sebagai kenikmatan yang diberikanNya. 

Walaupun misi ini, misi rahasia si Pretty setelah dia melampaui titik nol dalam jiwanya, dan harus diperjuangkan dengan keras dari berbagai hambatan dan tantangan, kadang Pretty ingin juga berbagi cerita dengan teman babysitter yang lain, meski Pretty menyadari sepenuhnya, belum semua babysitter telah mencapai titik nol tersebut, bagi yang belum mencapai titik nol, tentu ceritanya hambar belaka, bahkan akan ada cemoohan, Pretty menyadari itu, karena pencapaian ke titik nol tersebut juga merupakan berkah tersendiri, tidak mungkin dipaksakan manusia tanpa keridhaanNya. Banyak babysitter yang hanya memperjuangkan uang sepanjang hayat dikandung badan, dengan berbagai cara, termasuk kedudukan pada jenjang babysitter yang lebih tinggi, tetapi esensinya materi juga. 
Padahal kalau mau sedikit mengubah misi, dan orientasi seperti si Pretty, rezeki, berkah, kenikmatan tak akan pernah putus, makin meningkat saja. 
Ya, sebenarnya hidup ini nikmat dan simple, enjoy aja dengan bersyukur, dan bersyukur dengan bertindak memperjuangkan misi kebaikan tertentu yang kita yakini, kepada setiap orang yang memerlukan kita dengan tulus dan ikhlas, tanpa interest lain.  

Bayangkan...! si Pretty yang cantik dan anggun, berseragam putih. Kuning langsat kulitnya memantulkan kerendahan hati, sungging senyum manisnya memancarkan kebajikan dan kewibawaan sebagai babysitter usia muda, penuh semangat. 
Tatapan tajam mata bulatnya, memantulkan kecerdasan hati dan kejernihan fikirannya, belaian lembut tangannya merasuk dan menggetarkan jiwa anak-anak balita pemangku masa depan. Pretty bekerja dengan hati, mendidik dengan nurani, mengalir mengikuti naluri kearifannya.

Salam hangat dari Pretty si Babysitter, untuk semua pembaca tulisan ini.

Perjalanan hidup si Pretty:

  mencari nafkah……… mencari berkah……
  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...............................................
  -5 -4 -3 -2 -1 0 + 1 + 2 + 3 + 4 + 5
  Sementara nafkah & kenikmatan terus bertambah

didikp@cbn.net.id

No comments:

Post a Comment