Wednesday, August 19, 2009

Ramadhan 2009

Ada kebahagiaan tersendiri saat ramadhan tiba, seperti titik awal dari perjalanan hidup tahunan kita. Setiap ramadhan tiba saya selalu berusaha untuk memperbaiki tatakehidupan saya, selama sebulan itu, dengan target yang telah saya tetapkan memenuhi perintahNya mulai dari hal-hal kecil yang sangat mungkin dilakukan oleh seorang hamba. Seperti misalnya menjaga waktu sholat tepat waktunya, menghindari Ghibah (membicarakan keburukan orang lain), menyisihkan sedikit rizki untuk sedekah dan tidak menundanya, menambah melaksanakan perintah sunnah, membaca sedikit ayat suci Al Qur'an karim walau seayat dan mendalami maknanya sedapat mungkin, mengagungkanNya dengan Asma'ul Husna, menghindari konflik dengan orang lain yang tidak perlu, menghindari persengkongkolan administratif yang merugikan negara dan masyarakat, mensosialisasikan kebaikan yang ada di Al Qur'an dan Hadist, dll. Selanjutnya ingin itu juga saya lakukan setelah ramadhan, termasuk mengurangi makan yang berlebihan di siang hari dan memberikan "jatah" makan tersebut untuk sedekah. Tetapi hal-hal mudah itu selalu belum sepenuhnya saya lakukan. Setiap habis lebaran saya merasa belum mampu menjadi juara satu, sehingga sulit juga melanjutkan pada bulan-bulan berikutnya. Saya selalu berharap masih diberi kesempatan untuk dapat bertemu dengan ramadhan berikutnya agar bisa ikut lagi kompetisi. Semuanya itu aku lakukan bukan semata-mata urusan surga dan neraka bukan juga masalah dosa dan pahala, tetapi karena dorongan cinta kepadaNya, takut Dia berpaling dariku, terlalu banyak yang Dia berikan padaku selama aku hidup diduniaNya, lebih dari orang lain, tak ingin aku mengecewakanNya. Karena aku sangat mencintaiNya.

Melaksanakan puasa di bulan ramadhan perlu spirit dan semangat, semangat cinta kepadaNya, karena terlalu banyak yang diberikan kepada kita selama kita hidup, lebih dari yang lain, kita tentunya ingin mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya (bersyukur) atas segala kenikmatan dan keberkahannya.

Marhaban ya ramadhan, marhaban ya muthohhir, marhaban ya Syahrul 'azim.

2 comments:

  1. Serasa cepat sekali ramadhan ini pak, saya sudah mulai rindu ramadhan itu datang kembali, seiring waktu yang berjalan umur yang bertambah, cuma di bulan ramadhan diri kita bisa memperbaharui diri sendiri untuk bisa diaplikasikan dikehidupan sehari-hari.

    ReplyDelete
  2. Ya, kita selalu merindukan datangnya ramadhan, ramadhan pasti datang, tetapi belum tentu kita diberi kesempatan bertemu, pasti ada saat terakhir, dalam hidup setiap orang pasti ada ramadhan terakhir yang dialami, sayangnya setiap Dia memberi kesempatan kita bertemu ramadhan, kita menyia-nyiakan , dan menutup dan melapisinya dengan rutinitas mencari nafkah, yang sebenarnya sudah dijaminNya, tapi kita tidak percaya, sampai datang ramadhan terakhir bagi kita.

    ReplyDelete