Sunday, October 17, 2010

MUDA FOYA-FOYA,TUA KAYA RAYA, MATI MASUK SURGA

Secara umum Tuhan memberikan jauh lebih bayak kenikmatan daripada ketidaknikmatan kepada umat manusia. Sebagian besar kesengsaraan manusia di rekayasa oleh manusia itu sendiri. manusia melakukan sesuatu yang menurut firasatnya dapat mendatangkan kenikmatan hidup, tetapi karena metode dan strategi yang dilaksanakan bertentangan dengan hukum alam maka jadilah berbagai penderitaan dan ketidaknyamanan.
Tampaknya alam menyediakan dua rasa, di alam semesta ini, yaitu rasa nikmat dan rasa derita. Setiap nikmat didampingi derita. Seperti buah selalu didampingi kulit dan getahnya.
Setiap kenikmatan yang kita dapat seakan-akan harus dibayar dengan derita, demikian juga sebaliknya setiap derita mendatangkan kenikmatan. Jika kenikmatan itu kita tentukan sendiri, kita ambil di awal, maka derita akan datang di akhir dan ditentukan oleh alam, yang tidak bisa kita kontrol, terserah alam dan tidak bisa kita duga, bentuk, rasa, waktu dan tempatnya.
Tetapi kalau derita kita ambil dulu kita pilih dan kita tentukan derita mana yang ingin kita lakukan, maka nikmat akan datang kemudian dan tidak bisa kita kontrol juga, terserah alam. Namanya kenikmatan apapun yang ditentukan alam tetaplah nikmat, biasanya jauh lebih besar dari yang kita duga. Sekarang mau pilih mana dulu derita dulu kita tentukan, kemudian alam membayar dengan kenikmatan yang melimpah, atau kenikmatan semu dulu yang kita ambil derita kemudian dan tidak bisa kita kontrol?, mungkin melimpah juga derita yang tidak kita duga itu.
Contoh kenikmatan semu yang bisa kita ambil dulu, makan jerohan sebanyak-banyaknya, merokok sepuasnya, minuman keras, bermalasan dan kenikmatan lain. Maka alam akan memberikan Strook, sakit jantung, ginjal, dibabet dsb.
Contoh penderitaan yang kita ambil dulu, puasa, makan secukupnya, sedekah dari sebagian rezeki, bekerja keras berikhtiyar membantu sesama dengan ikhlas. Maka kenikmatan yang akan diberikan alam, sehat, dapat penghasilan, banyak kawan dan sebagainya.
Contoh penderitaan yang bisa kita pilih dan kita tentukan untuk kita lakukan misalnya, sholat tepat waktu, bangun malam, ikhlas sedekah, puasa, ikhlas membantu sesama tanpa pamrih, bersabar dan menahan amarah, serta mengerjakan amalan ,lain yang diperintahkan dan dilarang agama. Kita tidak tahu lagi seberapa besar nikmat yang akan muncul kemudian yang akan disediakan alam, Tuhan yang menentukan. Sekarang terserah anda pilih yang ,mana, coba kita renungkan sejenak.
Kalau yang tadinya kita anggap derita seperti di atas dan enggan kita lakukan, setelah kita paksakan dan kita biasakan, serta kita hayati  secara khusuk maka akan jadi kenikmatan juga, semua yang kita biasakan, baik hal-hal yang positif maupun keburukan akan membuat mencandu dan nikmat kita ingin mengulang-dan mengulang lagi.
Ada pepatah: Muda foya-foya, Tua kaya raya, Mati masuk surga, mungkinkah itu terjadi kawan? SANGAT MUNGKIN  jika, saat Muda foya-foya dengan do'a dan dzikir, puasa, mencurahkan tenaga dan pikiran untuk kepentingan umat bersama, siang malam foya-foya dengan sholat wajib dan sunnah, bergelimang keikhlasan, kesabaran. Tua kaya raya dengan berbagai hikmah, kaya raya kawan yang sholeh, keluarga sakinah, mungkin kaya harta, dan kaya hati juga, hidup bergelimang berkah, dan Mati masuk kemana lagi kalau bukan surga Amien

No comments:

Post a Comment